Wednesday, August 10, 2011

Seri si Cacing....

Cacing


Aku tertarik untuk beli dan baca buku ini gara gara promosi Yin, sahabatku.

Pengarangnya Ajahn Brahm, sarjana lulusan Cambridge yang memutuskan untuk hidup selibat sebagai Biksu, mendirikan biara di Australia. Brahm yang biasa hidup nyaman, rela hidup sebagai pengemis,sambil tetap menjalankan misi kemanusiaan. Bersama teman teman sesama Biksu dia mengunjungi penjara, rumah sakit dan tempat tempat di mana lebih banyak orang yang tidak beruntung, untuk membangkitkan semangat mereka.

Buku ini berisi khotbah khotbah dan pengalaman Brahm selama menjadi Bhiksu...

Ada 3 seri si Cacing yang sudah beredar di toko buku yaitu Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya (judul asli : Opening the Door of Your
Heart), Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2 dan Hore, guru si Cacing sudah datang.

Ada satu cerita yang mendalam banget buat aku. Yaitu saking miskinnya, Brahm harus membangun sendiri tembok biaranya. Karena dia bukan ahli, pada saat memasang batu bata untuk tembok,dari 100, ada 2 batu bata yang letaknya tidak benar, tapi karena sudah terlanjur jadi, Brahm tidak sanggup untuk membongkar dan membuat dari awal. Alih alih, dia berusaha menyembunyikan batu bata yang jelek itu dari pandangan orang yang datang mengunjungi biara. Selalu dia berusaha mengajak tamunya lewat jalan lain selain tembok tersebut. Dan sejauh itu berhasil.

Sampai datang seorang Guru Besar ke biara mereka. Walaupun sudah diajak melewati jalan lain, sang Guru memaksa melihat tembok buatan Brahm. Anehnya Guru tersebut tidak memberi komentar apa apa selain "Bagus". Brahm yang keheranan malah bertanya dengan penasaran, apakah sang Guru tidak melihat ada 2 batu bata yang posisinya jelek. Sang Guru dengan bijak menjawab, dari 100 hanya ada 2 yang jelek, berarti ada 98 yang bagus. Demikian juga dalam hidup kita,kalau dari 100 perbuatan yang kita lakukan, hanya ada 2 kesalahan, atau ketidak sempurnaan, usahlah menyesali diri dan rendah diri karena kesalahan tersebut, masih ada 98 hal baik yang bisa membuat kita berpikir positif.

Judul si Cacing dan Kotoran Kesayangannya ini diambil dari cerita terakhir di buku pertama. Ceritanya tentang 2 orang bersahabat yang meninggal bersamaan. Ketika satu dari mereka sampai di Nirwana sebagai Dewa, ia mencari cari sahabatnya. Kemanapun dicari tidak ketemu, sampai akhirnya sang sahabat ditemukan hidup kembali sebagai seekor cacing dalam onggokan kotoran binatang. Oleh sang Dewa, si Cacing diajak hidup di Nirwana yang sudah pasti jauh lebih nyaman. Tapi si Cacing tidak merasa senang hidup dalam kenyamanan Nirwana, versi dia, hidup dalam onggokan kotoran itu jauh lebih bnayam. Akhir cerita ia kembali hidup sebagai cacing. Demikian juga dengan kita, kadang kita lebih suka berkecimpung dalam kehidupan yang 'ruwet' menggeluti masalah daripada hidup 'bersih'

Hebatnya, seri si Cacing memberi garansi uang kembali 100% kalau setelah membaca buku ini kita tidak merasakan perubahan apapun. Dan....tampaknya saya tidak bisa mengclaim 100% uang kembali, karena saya banyak memetik manfaat dan pelajaran dari buku ini :D


No comments: